Minggu, 13 Maret 2016

Konsep Lima Unsur (Wu Xing)

Konsep Lima Unsur salah satu dasar terpenting dalam ilmu pengobatan cina terutama akupunktur, konsep ini berkembang dari konsep Yin dan Yang,'dengan menilai sifat-sifat Lima Unsur benda dalam alam semesta dan penjelasan tentang kuat dan lemahnya Yin dan Yang. Wu Xing menunjukan cara penggolongan benda-benda sejenis dan menjelaskan hubungannya masing-masing. Ke-lima unsur benda tersebut adalah :
  1. Logam
  2. Air
  3. Kayu
  4. Api
  5. Tanah
Secara singkat segala sesuatu di alam semesta ini di simpulkan kedalam Lima unsur tersebut, dengan di dasari pada sifat-sifatnya. Benda-benda di alam semesta ini di golongkan kedalam salah satu unsur dari Lima unsur dasar tadi, dasar dari penggolongan tersebut adalah sifat-sifat nyata dan imajinasi yang khusus dari Lima unsur itu.
  • Logam
Mempunyai sifat keras dan membunuh
  • Air
Mempunyai sifat sejuk, basah, licin dan mengalir kebawah
  • Kayu
Mempunyai sifat berkembang dan tumbuh, lurus, dan bergerak kearah samping
  • Api
Mempunyai sifat panas, membumbung ke atas, membinasakan
  • Tanah
Mempunyai sifat menghasilkan, pengukuh, tenang, menyimpan 

Dengan didasarkan pada sifat-sifat khusus dan hubungan unsur-unsur tersebut satu sama lain, maka lahirlah peraturan atau hukum-hukum dalam penggunaannya. Ke-Lima Unsur ini satu sama lain saling menjalin hubungan yang erat, teratur dan dalam keseimbangan bergerak secara terus menerus.

Peraturan & Hukum-Hukum Dalam Lima Unsur

1. Hukum Hubungan saling menghidupkan/ menguatkan :
Menghidupkan disini bisa di artikan melahirkan, membantu pertumbuhan. Antara Lima Unsur tadi terdapat hubungan yang saling menghidupkan/ saling menguatkan/saling membutuhkan demi kelangsungan hidup dirinya. Peraturan Hubungan Menghidupkan dalam Wu Xing adalah sebagai berikut :

--Kayu---> Api--->Tanah--->Logam--->Air--->Kayu--

Artinya : Kayu menghidupkan api, sedangkan Api menghasilkan abu (tanah). Tanah mengandung dan melahirkan logam, dan Logam membentuk air (pada kelembaban udara yang tinggi terbentuk butir-butir air pada permukaan logam), sedangkan Air menumbuhkan / menyuburkan tanaman (kayu). Hubungan ini merupakan siklus yang berlangsung secara terus menerus tanpa henti dan dalam pergerakan yang seimbang dan teratur.

2. Hukum Hubungan Saling Membatasi (melemahkan)
Membatasi dalam hal ini dapat di artikan sebagai menguasai, mengalahkan. Dalam Wu Xing terdapat hubungan saling menguasai dan saling membatasi/menekan. Disebut hubungan Membatasi. Peraturan hubungan membatasi dalam Wu Xing adalah :
Artinya : 
Kayu membatasi tanah, Tanah membendung Air, Air memadamkan Api, Api melumerkan Logam, dan Logam memotong Kayu.

Hubungan Membatasi ini juga merupakan siklus yang ta kunjung berhenti, dan dalam keadaan normal merupakan sebuah pergerakan keseimbangan yang teratur. Dalam kaidah Wu Xing ini juga di kenal istilah "Yang Membatasiku, dan yang Ku batasi". Misalnya Kayu : Yang membatasiku adalah logam, dan yang ku batasi adalah tanah

3. Hukum Hubungan Saling Menghidupkan - Membatasi
Hukum hubungan ini mengandung arti penguasaan (pembatasan) dan pengembangan, yaitu hubungan rangkap antara Hukum Hub. Menghidupi dengan Hukum Hub.Membatasi. Pengertiannya bila mana hanya ada Hubungan saling menghidupi maka tidak akan tercipta keseimbangan yang tetap dan normal, bila kita amati apabila di bumi ini hanya ada kelahiran saja tanpa adanya kematian betapa penuh dan sesaknya bumi ini karena banyaknya mahluk termasuk manusia dari masa ke masa hingga saat ini. Begitu pun sebaliknya bila mana hanya ada hubungan saling membatasi, maka bumi ini akan kosong dan mahluk hidup akan binasa, sebab tidak adanya kelahiran. Dengan demikian didalam hubungan menghidupi terdapat hubungan membatasi dan di dalam hubungan membatasi ada hubungan menghidupi, maka akan tercapailah keseimbangan yang teratur dan normal.

Berikut adalah Hubungan menghidupi-membatasi :
  • Kayu membatasi Tanah, Tanah menghasilkan Logam, Logam memotong kayu
  • Api melumerkan Logam, Logam membentuk Air, Air memadamkan Api
  • Tanah membendung Air, Air menumbuhkan Kayu, Kayu membatasi Tanah
  • Logam memotong Kayu, Kayu menghidupkan Api, Api melumerkan Logam
  • Air memadamkan Api, Api menyuburkan Tanah, Tanah membendung Air
4. Hukum Hubungan Penindasan & Hubungan Penghinaan
Penindasan disini berarti penyerbuan/ penjajahan diluar batas normal, hampir sama dengan hubungan membatasi. Sedangkan penghinaan berarti berbalik menghina kepada yang biasanya menguasai dirinya, hal ini sama halnya dengan Hubungan Membatasi-balik.

Segala sesuatu ada yang normal dan ada pula yang tidak normal (abnormal), begitu juga dengan peraturan Wu Xing pada hubungan yang ke empat ini terjadi hubungan yang abnormal atau patologis. Bila mana keadaan suatu unsur Wu Xing ada yang terlalu kuat (ekses), maka unsur lainya akan ada yang menjadi lemah (tertindas dan terhina) dan ini akan mengakibatkan hilangnya keseimbangan. Misalnya : Api menjadi berlebihan Ci-nya, maka Api akan semakin kuat membatasi Logam dan akan semakin menjajah, inilah merupakan hubungan penindasan. Sedangkan Air yang tadinya membatasi Api, malah berbalik menguasai Air dan mengakibatkan Air tidak mampu menjalankan fungsinya, dan ini di sebut hubungan penindasan

1 komentar: