Sabtu, 12 Maret 2016

Sejarah Perkembangan Akupunktur Di Cina

Ilmu akupunktur merupakan ilmu pengobatan yang berasal dari negara China dan telah dikenal sejak 4000 - 5000 tahun yang lalu. Menurut buku Huang Ti Nei Ching (The Yellow Emperror's Classic of Internal Medicine) ilmu ini mulai berkembang sejak zaman batu, dimana digunakan jarum batu untuk menyembuhkan penyakit. Kasus yang dicontohkan dalam buku tersebut adalah penyembuhan secara abses dengan penusukan jarum batu.

Buku Huang Ti Nei Ching diterbitkan pada zaman Cun Ciu Kuo (770-221 SM). Pada zaman ini ilmu akupunktur berkembang seperti ilmu lainya, akan tetapi bahan jarum berubah dari batu ke bambu, dari bambu ke tulang dan kemudian perunggu. Ahli akupunktur pada zaman tersebut bernama Pien Cie telah berhasil menyembuhkan seseorang pangeran bernama Hao dengan jarum perunggu dari ketidaksadaranya selama setengah hari dan mengungkapkan pengalamanya dalam buku Nan Cing.

Pada zaman Dinasti Tang (265-960) ilmu akupunktur berkembang pesat dan mulai menyebar ke luar negri seperti Korea, Jepang, dan lain lain. Pada zaman itu hidup seorang akupunkturis bernama Hua(581-682) menulis buku Cien Cin Yao Fang dan Cien I Fang. Kemudian akupunkturis Cen Cien (541-643) melukiskan peta berwarna untuk menerangkan meridian dan titik akupunktur serta menguraikan pengobatan moksibusi.

Selanjutnya pada zaman Dinasti Ming (960-1644), dimana pada saat itu teknik pencetakan dan seni pahat berkembang luas, ilmu alupunktur tersebar pula bersama dengan ilmu ilmu lainya. Pada masa itu hidup seorang akupunkturis bernama Wang We I yang membuat patung perunggu untuk menggambarkan perjalanan meridian dan titik titik akupunktur. Sedangkan akupunkturis lainya seperti Yang Ci Ceu menuliskan pengalamanya dalam bukunya yang berjudul Cen Ciu Ta Cen, dimana buku inilah yang banyak diterjemahakan dalam bahasa Jepang, Inggris, Jerman dan Perancis.

Akan tetapi pada masa Dinasti Cing (1644-1911) ilmu akupunktur tidak banyak mengalami perkembangan. Hanya ada sedikit buku yang dihasilkan pada masa itu seperti I Cung Cin Cien yang cukup bernilai untuk dijadikan referensi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar